Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Polisi wanita merasa kesempatan berkarier mereka belum benar-benar setara dengan laki-laki. Hari ini, sejumlah polwan mencurahkan isi hatinya kepada Kepala Polri, Jenderal Timur Pradopo, agar lebih banyak jumlah polwan yang berkiprah sebagai Kepala Kepolisian Resor, Kepala Kepolisian Daerah, dan menjadi jenderal.
Komisaris Besar Polisi Hermina salah satunya, menyayangkan minimnya jumlah jenderal perempuan saat ini. "Masih ada hambatan polwan untuk naik ke tingkat selanjutnya. Padahal dari segi profesionalitas sudah banyak polwan yang berpendidikan S2 (Strata-2)," katanya kepada Timur dalam Syukuran Ulang Tahun ke-63 Polwan di Aula Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Selasa 20 September 2011. Ungkapan Hermina ini sontak disambut tepuk tangan riuh ratusan polwan yang memenuhi aula.
Komisaris Besar Nur Afiah mendukung pendapat ini. Menurutnya, dari segi kompetensi polwan tidak kalah siap dibanding polisi laki-laki untuk ditempatkan di daerah konflik. "Kami siap saja, walaupun tinggalkan keluarga," ujarnya.
Menjawab permintaan tersebut, Timur menjelaskan tidak ada pembedaan gender dalam penentuan karier kepolisian. "Kesempatan semua orang sama," kata dia. Ia menantang para polwan untuk mengajukan diri ke bagian sumber daya manusia Polri.
Hanya, Timur bercerita, berdasar pengalaman penempatan polwan sebagai kapolres di daerah yang jauh, polwan malah kerap pulang-pergi ke daerah asal alias rumahnya. "Polwan kan sudah punya keluarga dan anak. Memang bisa kami pindahkan, tapi sampai sana bolak-balik," ucapnya.
Karena itu, Timur menyebut penempatan di wilayah konflik nan sulit ditangani diserahkan kepada perwira atau polisi setempat yang laki-laki. "Di Polda Metro kebanyakan perwira. Harusnya dibatasi karena (mereka) jadi nggak ada job, kami pindahkan ke Papua. Kami juga prioritaskan dulu rekan-rekan kami di sana mendapat kesempatan lebih dari rekan di Jakarta," ujar dia.
Menurut Timur, lebih baik jumlah polwan di luar daerah sedikit tapi kinerjanya bagus daripada jumlahnya banyak tapi kinerja dipertanyakan. "Di sana beneran kerja, nggak?" ujarnya. Ia juga menyatakan setiap polisi baik laki-laki maupun perempuan yang ingin mencapai tingkat karier lebih tinggi harus memenuhi dua syarat utama, yaitu integritas dan profesionalitas. "Integritas polwan sudah bagus, saat ini terus dievaluasi," tutur dia. Sedangkan dari sisi profesionalitas, perlu ditingkatkan dengan mengikuti pendidikan lanjutan, salah satunya di Lembaga Pertahanan Nasional.
Kepala Sub-bagian Pemberdayaan Polwan, Ajun Komisaris Besar Polisi Sri Yulianingsih, membenarkan dari 13 ribu jumlah polwan memang baru 130 yang mengenyam pendidikan S2. "Ada yang memang memilih tidak mengajukan diri sebagai kepala," ujarnya. Saat ini baru ada satu jenderal perempuan, yaitu Brigadir Jenderal Polisi Basaria Panjaitan, dan sembilan kepala kepolisian wilayah perempuan.
Sumber : tempointeraktif.com
--
Source: http://www.dunia-unik.com/2011/09/wah-ini-curhat-polwan-ke-kapolri.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com